JANGAN TUNDA LAGI


Kebiasaan menunda bukan sekadar kebiasaan buruk tetapi suatu sikap mental yang menghambat perkembangan pribadi dan profesi. Kebiasaan ini pun akan membuat pelakunya terperangkap pada pekerjaan lama. James R. Sherman, PhD. mengungkapkannya dengan menyatakan bahwa penundaan itu mengerem roda kemajuan, menghancurkan tujuan dan aspirasi serta menimbulkan frustasi, marah dan putus asa. Tugas-tugas / pekerjaan baru tidak akan menunggu, sehingga setiap penundaan pun akan makin menambah beban hutang pekerjaannya.

Yang lebih parah lagi bila kebiasaan ini kemudian juga berpengaruh kepada lingkungannya. Arus prosedural dalam suatu tim menjadi terhambat karena seorang anggotanya menunda pekerjaan. Keluarganya mungkin menjadi merasa kurang terperhatikan atau terganggu oleh kebiasaannya untuk membawa pulang pekerjaannya ke rumah, dan sebagainya. Sehingga tanpa sadar ia telah membuat sendiri berbagai tekanan yang menjadi semakin komplek dan seolah datang dari segala penjuru.

Sikap atau kebiasaan menunda pekerjaan tersebut selain karena faktor kesehatan yang mungkin sedang terganggu, masalah-masalah teknis seperti ketiadaan sarana dan prasarana (termasuk masalah dana) antara lain juga dilatarbelakangi oleh ketidakdisiplinan, rendahnya motivasi dan rasa tanggung jawab, kurangnya independensi, ketidak percayaan diri bahwa ia dapat melaksanakan suatu pekerjaan atau justru sebaliknya terlalu percaya diri, tidak mampu menolak setiap pekerjaan yang datang kepadanya ketika pekerjaan terdahulunya pun belum terselesaikan.

Mungkin pula terlalu mengharapkan suatu hasil yang paling baik yang ia dapat lakukan sehingga karenanya ia selalu menerima tuntutan yang kadang berlebihan dari dirinya sendiri bahwa ia seharusnya membuat banyak persiapan dahulu sebelumnya. Selain itu juga mungkin diakibatkan oleh faktor-faktor eksternal / environmentalnya, misalnya karena buruknya komunikasi atau belum terlaksananya suatu arus prosedural antar bagian pekerjaan yang jelas dan terkoordinasi dalam satu kesatuan sistem, akibatnya masing-masing pihak saling menunggu.

Manfaatkan kesempatan selagi ada, karena suatu momentum belum tentu akan dapat terulang lagi dalam waktu dekat, dalam situasi dan kondisi yang lebih baik atau bahkan mungkin tidak akan ada kesempatan lagi.

Rasulullah s.a.w pun telah mengajarkan agar setiap muslim menghargai waktu, terutama waktu ‘’sekarang”, karena waktu yang selalu tersedia bagi kesempatan itu ialah ‘’sekarang”. Nabi Muhammad s.a.w bersabda, ”Apabila engkau berada pada petang hari, janganlah mengulur-ulur urusanmu sampai besok, dan apabila engkau berada di pagi hari, jangan menunda urusan sampai petang. Ambillah kesempatan waktu sehat sebelum datang sakitmu, dan kesempatan hidup sebelum matimu,” (HR Bukhari).

Karena itu, hentikan kebiasaan menunda hari ini juga. Segeralah membuat komitmen untuk mulai melaksanakan tugas-tugas / pekerjaan yang telah dan sedang ditunda.

Upayakan untuk membangun tekad yang kuat pada diri sendiri dengan menyatakan bahwa “saya memutuskan untuk melakukan ini sekarang” pada segala sesuatu yang harus kita kerjakan. Katakan bahwa hari ini adalah waktu yang tepat untuk lepas landas, melangkah, bekerja dan membuka jalan.

Dengan meyakinkan ‘bisa’ pada diri kita maka persentase kemungkinan untuk dapat melaksanakan suatu pekerjaan akan makin mendekati 100%. Inilah tekad dan sikap para pemenang (winners). Selanjutnya kita organisasikan langkah-langkah tersebut antara lain dengan membuat jadwal, skala prioritas dan pendelegasian (jika perlu). Lalu kita konsentrasikan perhatian dan energi pada pekerjaan yang tengah dihadapi pada saat ini, sesuai urutan prioritas dan terus lanjutkan dengan disiplin keras pada komitmen yang telah kita buat.

Bantuan rekan-rekan dalam satu lingkungan pekerjaan juga akan turut berperan. Adanya saling mengingatkan, saling pengertian dan kekompakan yang ditunjang oleh terbentuknya sistem koordinasi dan pengendalian yang baik dari atasan pun akan membantu kita agar tidak lagi menunda pekerjaan.

Dengan menghentikan kebiasaan menunda hari ini, kita tidak hanya akan merasa lebih baik tetapi juga akan merasa lebih mudah menyelesaikan tugas-tugas esok hari.

Comments