Siapapun penting untuk mengetahui fase demam berdarah mengingat penyakit ini dapat mengancam keselamatan siapapun yang mengalaminya. Penyakit demam berdarah sendiri merupakan penyakit infeksi, dengan angka kejadian yang sangat tinggi di negara tropis seperti Indonesia.
Demam berdarah atau dikenal dengan istilah DBD (Demam berdarah Dengue) merupakan sebuah penyakit infeksi yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue yang memiliki 4 serotipe yakni Den-1, Den-2, Den-3 dan Den-4. Virus ini ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti, yang tersebar hampir di seluruh penjuru Indonesia. Infeksi virus Dengue bisa menyerang siapa saja baik anak-anak maupun orang dewasa.
Demam berdarah dapat menyebabkan kebocoran cairan dari dalam pembuluh darah sehingga seseorang dapat mengalami syok. Untuk itu sangat penting bagi kita terutama ibu yang memiliki anak untuk mengetahui fase demam berdarah dan tanda bahaya yang mungkin timbul guna mencegah terjadi hal yang tidak kita inginkan.
Tanda dan Gejala pada Fase Demam Berdarah
Angka kejadian penyakit infeksi ini di negara kita cukup tinggi, sekitar 150 ribu orang terinfeksi penyakit ini dan setiap tahunnya penyakit demam berdarah selalu menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) di beberapa provinsi. Setelah seorang pasien diinfeksi oleh virus Dengue maka virus itu akan berkembang di dalam tubuh kita tanpa menimbulkan gejala selama 3 sampai 14 hari. Setelah waktu tersebut maka pasien akan mengalami 3 fase demam berdarah sebagai berikut.
Fase demam
Siklus demam berdarah yang pertama ditandai dengan gejala demam. Demam yang ditimbukan oleh penyakit demam berdarah Dengue ini memiliki gambaran berupa demam yang mendadak tinggi, tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus-menerus selama 2 sampai 7 hari. Namun demam ini dapat turun pada hari ke-3 sampai hari ke-5 dan kemudian naik lagi.
Pada fase ini, kebanyakan orang akan mengalami demam tinggi selama 3 hari dan disertai dengan nyeri kepala hebat, nyeri di belakang bola mata, nyeri otot dan juga nyeri sendi. Selain itu pada beberapa kasus dapat disertai dengan perdarahan ringan sampai berat, seperti ruam di kulit, mimisan maupun gusi berdarah, juga keluhan pencernaan seperti mual dan muntah.
Semua gejala yang timbul pada fase demam berdarah ini merupakan hasil dari respon sistem pertahanan tubuh kita terhadap infeksi virus Dengue. Tubuh kita akan membentuk antibodi yang nantinya akan menimbulkan reaksi radang di seluruh tubuh kita terutama di pembuluh darah. Pada kondisi ini, terdapat beberapa kemungkinan bahaya yang dapat timbul sewaktu-waktu.
Kondisi tersebut meliputi dehidrasi atau kekurangan cairan yang ditimbulkan oleh peningkatan metabolisme tubuh dan karena proses radang yang terjadi. Hal ini sangat rentan terjadi terutama pada anak-anak karena tubuh mereka yang lebih banyak terdiri dari air. Selain itu, pada anak-anak juga dapat terjadi penyakit kejang yang disebabkan oleh demam yang terlalu tinggi.
Fase kritis
Pada fase ini, seorang pasien yang mengalami demam berdarah Dengue tampak seperti mengalami perbaikan. Hal ini ditunjukkan oleh demam yang turun sampai normal, disertai keringat dan berkurangnya gejala-gejala lain seperti yang disebutkan di atas. Akan tetapi sesuai namanya pada fase demam berdarah yang berlangsung pada hari ke-4 hingga hari ke-5 ini pasien akan merasakan tubuhnya semakin lemas.
Pada fase ini, sebenarnya di dalam tubuh kita terjadi proses yang sangat berbahaya yakni turunnya jumlah sel untuk pembekuan darah (trombosit) disertai dengan cedera lapisan pembuluh darah yang hebat. Cedera pembuluh darah inilah yang pada akhirnya akan menyebabkan kebocoran pembuluh darah sehingga cairan didalam pembuluh darah akan merembes ke jaringan sekitarnya.
Pada kondisi ini seorang pasien harus dibawa ke rumah sakit atau ke tempat pertolongan kesehatan terdekat. Pada fase kritis ini bisa terjadi berbagai bahaya karena kebocoran pembuluh darah yang hebat dimana bisa membuat organ lain seperti paru-paru terganggu. Selain itu pada fase ini juga bisa terjadi perdarahan di berbagai organ dalam, termasuk di otak yang sangat mengancam nyawa. Pada fase demam berdarah kedua ini, kondisi pasien akan perlahan-lahan memburuk ditandai dengan kesadaran dan tekanan darah yang menurun, pola nafas yang tidak teratur, nadi yang melemah dan dingin pada ujung kaki ataupun tangan.
Semua keadaan ini dikenal dengan istilah syok, dimana syok ini disebabkan karena hilangnya volume cairan dari dalam pembuluh darah. Di dalam dunia medis, kondisi ini disebut Dengue Shock Syndrome (DSS) dan merupakan komplikasi dari penyakit demam berdarah yang sangat mengancam nyawa dan dapat berakibat kematian. Kondisi syok ini menyebabkan pasien harus dirawat di tempat perawatan khusus di rumah sakit.
Fase penyembuhan
Dari namanya saja, kita pasti sudah mengetahui bahwa fase ini merupakan fase terakhir dari perjalanan penyakit demam berdarah. Fase penyembuhan ini biasanya terjadi pada hari ke-6 hingga hari ke-7. Keadaan pasien pada fase ini biasanya akan kembali stabil.
Pada beberapa orang yang mengalami penyakit demam berdarah dengan disertai komplikasi berupa syok, setelah mendapatkan perawatan yang baik juga akan melewati fase ini. Pada fase ini, tubuh kita akan menunjukan perbaikan berupa perbaikan tekanan darah, pola nafas, denyut nadi dan juga penurunan suhu kembali normal. Pada fase demam berdarah ini, biasanya pasien sudah muali aktif kembali dan nafsu makan perlahan-lahan mulai meningkat.
Ketiga fase di atas mengalami variasi berbeda-beda pada setiap orang. Kasus demam berdarah paling banyak mengancam jiwa anak-anak karena proses kebocoran pembuluh darah yang hebat dan tidak tertangani dengan cepat dan tepat. Untuk itu bagi kita semua terutama bagi ibu yang memiliki anak-anak sangat penting untuk mengamati anak-anak jika sedang terserang demam.
Penyakit demam berdarah sendiri dapat ditularkan dari satu orang ke orang lainnya jika terdapat nyamuk pembawanya yakni nyamuk Aedes aegypti. Jika nyamuk Aedes aegypti menghisap darah penderita demam berdarah maka ia dapat menularkannya kepada orang lain yang digigit berikutnya. Untuk itu pembersihan jentik nyamuk di rumah dan penggunaan kelambu ataupun repelen anti nyamuk dapat membantu kita untuk tidak terkena penyakit ini.
Kita pasti bertanya adakah obat yang bisa kita gunakan di rumah untuk mengobati penyakit ini. Obat demam berdarah yang terpenting adalah asupan cairan yang cukup. Kita sudah membaca sebelumnya bahwa perburukan yang timbul pada pasien demam berdarah disebabkan oleh proses kebocoran pada pembuluh darah sehingga mereka mengalami dehidrasi berat.
Di rumah kita bisa memberikan minuman baik ASI bagi bayi maupun jenis cairan rumah tangga lainnya dengan jumlah yang cukup. Untuk gejala demam obat demam berdarah yang bisa digunakan adalah parasetamol yang bisa dibeli di apotik maupun toko-toko terdekat. Namun kita tetap harus mewaspadai fase kritis pada penyakit ini, jika kita melihat tanda-tanda perburukan segera bawa pasien ke rumah sakit.
bersumber : dedaunan
Demam berdarah atau dikenal dengan istilah DBD (Demam berdarah Dengue) merupakan sebuah penyakit infeksi yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue yang memiliki 4 serotipe yakni Den-1, Den-2, Den-3 dan Den-4. Virus ini ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti, yang tersebar hampir di seluruh penjuru Indonesia. Infeksi virus Dengue bisa menyerang siapa saja baik anak-anak maupun orang dewasa.
Demam berdarah dapat menyebabkan kebocoran cairan dari dalam pembuluh darah sehingga seseorang dapat mengalami syok. Untuk itu sangat penting bagi kita terutama ibu yang memiliki anak untuk mengetahui fase demam berdarah dan tanda bahaya yang mungkin timbul guna mencegah terjadi hal yang tidak kita inginkan.
Tanda dan Gejala pada Fase Demam Berdarah
Angka kejadian penyakit infeksi ini di negara kita cukup tinggi, sekitar 150 ribu orang terinfeksi penyakit ini dan setiap tahunnya penyakit demam berdarah selalu menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) di beberapa provinsi. Setelah seorang pasien diinfeksi oleh virus Dengue maka virus itu akan berkembang di dalam tubuh kita tanpa menimbulkan gejala selama 3 sampai 14 hari. Setelah waktu tersebut maka pasien akan mengalami 3 fase demam berdarah sebagai berikut.
Fase demam
Siklus demam berdarah yang pertama ditandai dengan gejala demam. Demam yang ditimbukan oleh penyakit demam berdarah Dengue ini memiliki gambaran berupa demam yang mendadak tinggi, tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus-menerus selama 2 sampai 7 hari. Namun demam ini dapat turun pada hari ke-3 sampai hari ke-5 dan kemudian naik lagi.
Pada fase ini, kebanyakan orang akan mengalami demam tinggi selama 3 hari dan disertai dengan nyeri kepala hebat, nyeri di belakang bola mata, nyeri otot dan juga nyeri sendi. Selain itu pada beberapa kasus dapat disertai dengan perdarahan ringan sampai berat, seperti ruam di kulit, mimisan maupun gusi berdarah, juga keluhan pencernaan seperti mual dan muntah.
Semua gejala yang timbul pada fase demam berdarah ini merupakan hasil dari respon sistem pertahanan tubuh kita terhadap infeksi virus Dengue. Tubuh kita akan membentuk antibodi yang nantinya akan menimbulkan reaksi radang di seluruh tubuh kita terutama di pembuluh darah. Pada kondisi ini, terdapat beberapa kemungkinan bahaya yang dapat timbul sewaktu-waktu.
Kondisi tersebut meliputi dehidrasi atau kekurangan cairan yang ditimbulkan oleh peningkatan metabolisme tubuh dan karena proses radang yang terjadi. Hal ini sangat rentan terjadi terutama pada anak-anak karena tubuh mereka yang lebih banyak terdiri dari air. Selain itu, pada anak-anak juga dapat terjadi penyakit kejang yang disebabkan oleh demam yang terlalu tinggi.
Fase kritis
Pada fase ini, seorang pasien yang mengalami demam berdarah Dengue tampak seperti mengalami perbaikan. Hal ini ditunjukkan oleh demam yang turun sampai normal, disertai keringat dan berkurangnya gejala-gejala lain seperti yang disebutkan di atas. Akan tetapi sesuai namanya pada fase demam berdarah yang berlangsung pada hari ke-4 hingga hari ke-5 ini pasien akan merasakan tubuhnya semakin lemas.
Pada fase ini, sebenarnya di dalam tubuh kita terjadi proses yang sangat berbahaya yakni turunnya jumlah sel untuk pembekuan darah (trombosit) disertai dengan cedera lapisan pembuluh darah yang hebat. Cedera pembuluh darah inilah yang pada akhirnya akan menyebabkan kebocoran pembuluh darah sehingga cairan didalam pembuluh darah akan merembes ke jaringan sekitarnya.
Pada kondisi ini seorang pasien harus dibawa ke rumah sakit atau ke tempat pertolongan kesehatan terdekat. Pada fase kritis ini bisa terjadi berbagai bahaya karena kebocoran pembuluh darah yang hebat dimana bisa membuat organ lain seperti paru-paru terganggu. Selain itu pada fase ini juga bisa terjadi perdarahan di berbagai organ dalam, termasuk di otak yang sangat mengancam nyawa. Pada fase demam berdarah kedua ini, kondisi pasien akan perlahan-lahan memburuk ditandai dengan kesadaran dan tekanan darah yang menurun, pola nafas yang tidak teratur, nadi yang melemah dan dingin pada ujung kaki ataupun tangan.
Semua keadaan ini dikenal dengan istilah syok, dimana syok ini disebabkan karena hilangnya volume cairan dari dalam pembuluh darah. Di dalam dunia medis, kondisi ini disebut Dengue Shock Syndrome (DSS) dan merupakan komplikasi dari penyakit demam berdarah yang sangat mengancam nyawa dan dapat berakibat kematian. Kondisi syok ini menyebabkan pasien harus dirawat di tempat perawatan khusus di rumah sakit.
Fase penyembuhan
Dari namanya saja, kita pasti sudah mengetahui bahwa fase ini merupakan fase terakhir dari perjalanan penyakit demam berdarah. Fase penyembuhan ini biasanya terjadi pada hari ke-6 hingga hari ke-7. Keadaan pasien pada fase ini biasanya akan kembali stabil.
Pada beberapa orang yang mengalami penyakit demam berdarah dengan disertai komplikasi berupa syok, setelah mendapatkan perawatan yang baik juga akan melewati fase ini. Pada fase ini, tubuh kita akan menunjukan perbaikan berupa perbaikan tekanan darah, pola nafas, denyut nadi dan juga penurunan suhu kembali normal. Pada fase demam berdarah ini, biasanya pasien sudah muali aktif kembali dan nafsu makan perlahan-lahan mulai meningkat.
Ketiga fase di atas mengalami variasi berbeda-beda pada setiap orang. Kasus demam berdarah paling banyak mengancam jiwa anak-anak karena proses kebocoran pembuluh darah yang hebat dan tidak tertangani dengan cepat dan tepat. Untuk itu bagi kita semua terutama bagi ibu yang memiliki anak-anak sangat penting untuk mengamati anak-anak jika sedang terserang demam.
Penyakit demam berdarah sendiri dapat ditularkan dari satu orang ke orang lainnya jika terdapat nyamuk pembawanya yakni nyamuk Aedes aegypti. Jika nyamuk Aedes aegypti menghisap darah penderita demam berdarah maka ia dapat menularkannya kepada orang lain yang digigit berikutnya. Untuk itu pembersihan jentik nyamuk di rumah dan penggunaan kelambu ataupun repelen anti nyamuk dapat membantu kita untuk tidak terkena penyakit ini.
Kita pasti bertanya adakah obat yang bisa kita gunakan di rumah untuk mengobati penyakit ini. Obat demam berdarah yang terpenting adalah asupan cairan yang cukup. Kita sudah membaca sebelumnya bahwa perburukan yang timbul pada pasien demam berdarah disebabkan oleh proses kebocoran pada pembuluh darah sehingga mereka mengalami dehidrasi berat.
Di rumah kita bisa memberikan minuman baik ASI bagi bayi maupun jenis cairan rumah tangga lainnya dengan jumlah yang cukup. Untuk gejala demam obat demam berdarah yang bisa digunakan adalah parasetamol yang bisa dibeli di apotik maupun toko-toko terdekat. Namun kita tetap harus mewaspadai fase kritis pada penyakit ini, jika kita melihat tanda-tanda perburukan segera bawa pasien ke rumah sakit.
bersumber : dedaunan
Comments
Post a Comment